Arsitektur Gotik adalah arsitektur yang berasal dari prancis pada abad ke 12 dan berakhir pada abad ke 16. Kira-kira pada tahun 1200 sampai 1600 masehi. berevolusi dari arsitektur Romanesque dan di lanjutkan oleh arsitektur renaissance. Bangunan gotik sangatlah expresip. Karena bentukan-bentukan baik itu exterior maupun interior dari bangunan gotic sangatlah luar biasa dan penuh dengan expresi. Tetapi juga tidak melupakan filosofinya Arsitektur Gotik pada dasarnya merupakan pengkayaan Arsitektur Romanesk, namun demikian ekstrimnya hingga justru menjadi sebuah aliran Arsitektur yang baru. Denah dan bentuk secara keseluruhannya lebih bebas dan lebih berexpresi dibandingkan dengan bizantium dan Romanesque. Perubahan-perubahan yang terjadi pada periode ini diantaranya :
Langit –langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja dan katedral, menciptakanĂBentuk busur yang meruncing dikarenakan keinginan untuk atap meruncing sebagai arsitektur vernakular eropa. Dan ini merupakan karena tuntutan salju. Disamping itu tadi, ukuran diameter kolom manjadi sangat besar, ini merupakan gabungan dari kolom-kolom kecil sehingga terlihat besar yang langsung menopang rusuk-rusuk. Meskipun sama-sama berukuran besar, pada arsitektur yunani hal ini dikarenakan untuk menopang atap dan entablature yang sangat besar. Dan selanjutnya kolomnya berkembang menjadi kolom structural dan nonstructural. Bukaan-bukaan yang lebar, sehingga pada interior terlihat cahaya alami menyelimuti ruangan pada akhirnya menjadi ciri khas arsitektur gotic. Unsur pencahayaan tersebut menjadi unsure yang diartikan menambah keangungan dan unsur spiritual bagi jamaat di dalamnya.
Langit –langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja dan katedral, menciptakanĂBentuk busur yang meruncing dikarenakan keinginan untuk atap meruncing sebagai arsitektur vernakular eropa. Dan ini merupakan karena tuntutan salju. Disamping itu tadi, ukuran diameter kolom manjadi sangat besar, ini merupakan gabungan dari kolom-kolom kecil sehingga terlihat besar yang langsung menopang rusuk-rusuk. Meskipun sama-sama berukuran besar, pada arsitektur yunani hal ini dikarenakan untuk menopang atap dan entablature yang sangat besar. Dan selanjutnya kolomnya berkembang menjadi kolom structural dan nonstructural. Bukaan-bukaan yang lebar, sehingga pada interior terlihat cahaya alami menyelimuti ruangan pada akhirnya menjadi ciri khas arsitektur gotic. Unsur pencahayaan tersebut menjadi unsure yang diartikan menambah keangungan dan unsur spiritual bagi jamaat di dalamnya.
Karakter Arsitektur Gotik
a. Pada arsitektur Gotik dinding luarnya diberi hiasan patung-patung orang suci yang indah dalam jumlah yang besar. fasade dan gerbang utamanya dijadikan sebagai titik pusat perhatian dengan cara diberi banyak hiasan dan ornamen yang bernilai seni tinggi.Dinding diantara kerangka gerbang yang melengkung dan mengarah keatas serta mempunyai kesan tenang.
b. Pemakaian bentuk rib vaults atau bentuk kubah yang menyerupaI kubus. Ini adalah salah atu pembeda arsitektur gotic dengan priode sebelumnya yaitu system struktur kolom dan langit-langait tidak terpisah. Jadi disini digabung yang menyerupai ranting pohon dan selanjutnya berkembang menjadi mirip kipas
Gereja St Katolik Paul'S, Melbourne
Gereja St Katolik Paul'S, Melbourne, adalah metropolitical dan katedral dari gereja Anglikan Daerah keuskupan Melbourne, Victoria. Gereja ini adalah pusat dari Gereja Anglikan Uskup Melbourne dan Metropolitan dari Victoria. Gereja ini merupakan bangunan yang sangat menonjoldariMelbourne.(lihatgambar1.1)
(gambar1.1a)
St Jenis gereja Katolik Paul'S: tampak dari muka utara dan puncak menara
St Jenis gereja Katolik Paul'S: tampak dari muka utara dan puncak menara
Arsitektur
St Paul’s dibangun dalam suatu kebangkitan kembali gaya atau yang dikenal sebagai transisi gotik, yang sebagian dengan gaya Awal Inggris dan sebagiannya lagi dihias. Gereja ini dirancang oleh Arsitek Inggris yang William Butterfield, yang akan pekerjaannya tentang gereja Kristen. Batu pondasi dilengkapi pada tahun 1880. Butterfield berhenti pada tahun 1884 dan bangunan selesai oleh suatu arsitek lokal, Joseph Reed.
Gereja Katolik Paul menggambarkan peningkatan penyederhanaan jenis bangunan mempertinggi transparasi dan pandangan keeluruhan namun sebagian penekanannya hilang dalam proses. Dengan konstruksi campuran, jumlah bahan yang berbeda memiliki peranan penting. Sebagai contohnya :
- kontruksi dinding padat di luar dan konstruksi kayu atau baja di dalam.
- Inti masif dengan struktur kayu, baja atau beton di dalam.
Untuk lebih jelasnya lihatlah beberapa tampak dari bangunan gereja st Paul’s.
(gambar1.1 b)
St Jenis gereja Katolik Paul'S tampak Depan dan berada pada Jalan Swanston
St Jenis gereja Katolik Paul'S tampak Depan dan berada pada Jalan Swanston
(gambar1.1c)
Puncak menara St Katolik Paul'S yang mengalami renovasi, Desember 2005
Puncak menara St Katolik Paul'S yang mengalami renovasi, Desember 2005
(gambar1.1d)
Gereja St Paul’s dilihat dari arah belakang
Gereja St Paul’s dilihat dari arah belakang
INTERIOR GEREJA ST PAUL’S
(gambar1.2a)
Ruang interior yang berbentuk persegi panjang.
Ruang interior yang berbentuk persegi panjang.
Ruangan persegi panjang sebagai tempat ibadah ini dengan bentuk langit-langit yang melengkung merupakan dasar dari gereja St Paul’s. Biasanya dijumpai dalam bentuk sepulchure. Bentuk ruang ini snagat bagus dalam menunjukkan pengaruh dari bahan yang digunakan. Tekstur permukaan yang menentukan ruang lingkuup dari tindakan yang akan dilakukan, dari yang penting sampai kontemporer. Dan ini berlaku untuk setiap ruangan dalam gereja. (lihat gambar 1.2a dan 1.2b)
Pada ruang-ruang persegi panjang lokasi bukaan sangatlah penting. Seperti interior dalam gereja St Paul’s. Bukaan diletakkan pada sisi yang pendek sehingga ruang tersebut memberikan kesan tinggi dengan suatu penjajajaran yang jelas sepanjang sumbu memanjangnya. Dengan menyisipkan deretan kolom yang melengkung, kecenderungan ini menjadi semakin nyata. Daerah tepi yang gelap dapat digunakan untuk tujuan dan aktivitas yang sekunder. Jalan yang memanjang ke arah mimbar semakin mempertegas arah melintang yang tertutup.
Filsafat arsitektur Gotik adalah vertikalisme, transparan dan diafan. Faris vertikal mengungkapkan ciri zaman yang mengarah total pada Yang Maha Tinggi. Dinding-dinding kaca berwarna memperlihatkan cita-cita lepas dari kewadaqan materi kehidupan yang fana. Diafan artinya cahaya yang menembus, selaku lambang rahmat Tuhan yang menembus kefanaan hidup manusia untuk meneranginya dengan Nur-Illahi. Interior gereja besar di Koeln ini lebih memperjelas keyakinan masyarakat abad-abad pertengahan dari eksteriornya. Kontruksi-kontruksi ringan dan transparan ini sangat dekat dengan selera modern yang kita suka keterbukaan luas. Tetapi hasil gemilang para konstruktornya seperti ini adalah warisan pengalamn praktek berabad-abad. Pada bad-abad awal gaya Gotik sering seluruh gedung ambruk karena kurang perhitungan sratikanya.
http://rurucoret.blogspot.com/2009/01/arsitektur-gothik.html
blog yg menarik dan sumber inspirasi sy..:) terima kasih
BalasHapus